Saat ini teknologi pesawat penumpang sudah sangat maju.
Banyak pabrikan berlomba-lomba membuat pesawat dengan efisiensi yang semakin
baik, entah itu dalam hal efisiensi mesin ,efisiensi gaya angkat ataupun
lainnya. Teknologi perancangan badan pesawat juga semakin berkembang, dan pada
akhirnya ditemukanlah suatu desain body pesawatyang disebut dengan Blended Wing
Body atau Hybrid Wing Body. Hybrid Wing Body memiliki ciri
khas tidak adanya garis pembagi antara sayap dan badan inti dari suatu pesawat.
Pada desain Hybrid Wing Body meskipun nampaknya terlihat
struktur antara badan inti pesawat dengan sayap seolah-olah menyatu, namun
aslinya antara struktur badan inti pesawat dengan struktur sayap memiliki
struktur yang terpisah dan berbeda. Desain pesawat dengan Hybrid Wing Body
memiliki body yang rata danbentuk yang sesuai dengan airfoil.
Beberapa kelebihan dari Hybrid Wing Body adalah meningkatkan gaya angkat
pesawat yang secara otomatis akan meningkatkanefisiensi bahan bakar. Hybrid
Wing Body mampu memiliki rasio gaya angkat terhadap gaya drag lebih besar 50%
dari desain pesawat konvensional.
Ketika NASA mengembangkan teknologi ini dihadapkan pada 2
tantangan yakni pertama bagaimanakah cara untuk mengendalikan sayap ini pada
kecepatan rendah. Untuk menghadapi masalah ini maka NASA melakukan simulasi
dengan membuat pesawat (prototipeX-48B) yang dikendalikan melalui remote
control yang memiliki ukuran total lebar sayap mencapai 6 meter.
Berdasarkan hasil tes dari prototipe tersebut dan pengujian
melalui wind tunnel maka dilakukanlah simulasi pada pesawat yang dikendalikan
melalui remote control namun memiliki ukuran yang lebih besar.Tantangan kedua
yakni membuat pesawat sesuai dengan ukuran asli dengan desain kabin bertekanan
yang mampu menahan tekanan dari udara luar. Sebagaimana yang diketahui bahwa
pada desain-desain pesawat konvensional yang menggunakan desain tubular atau
tabung memiliki kelebihan untuk menahan tekanan dari udara luar sehingga
tekanan kabin akan stabil. Karena dengan desain berbentuk tubularmemiliki
kelebihan bahwa distribusi tekanan bisa disebar secara lebih merata didalam
kabin. Sedangkan pada prototipe X-48B yang mana memiliki
desain flat tentu rancangannya akan semakin rumit supaya pesawat ini mampu
menahan tekanan dari udara luar, karena sebagaimana diketahui dengan desain
yang flat membuat tekanan dalam kabin kurang tersebar secara merata.
Materiainti yang digunakan pada prototipe X-48B adalah
menggunakan batang composite carbon preformed. Batang-batang tersebut dilapisi
dengan serat fiber carbon dan kemudian diikat diatas foam strips untuk
membentuk bagian menyilang dan kemudian pada akhirnya dicampur dengan cairan
epoxy untuk menjadi sebuah struktur composite yang kuat. Setelah dilakukan
pengujian menunjukkan bahwa ternyata ketika terjadi tekanan pada bagian-bagian
terten tuyang akan menyebabkan bagian-bagian tersebut mengalami kegagalan,
dengan adanya sistem ikatan yang sebagaimana tadi dijelaskan mampu melindungi
dari terjadinya keretakan dan tentunya ini akan mencegah terjadinya kecelakaan
mematikan pada suatu penerbangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar