Gerhana Matahari Total (GMT) akan terjadi pada 9 Maret 2016. Peristiwa
langka tersebut diperkirakan akan melintasi beberapa kota seperti Palembang,
Palangkaraya, Palu, Sulawesi Tenggara, dan Halmahera. Kejadian GMT ini akan
menarik minat bukan saja bagi masyarakat umum melainkan juga masyarakat ilmiah
dari dalam dan luar negeri. Informasi tersebut terungkap dari pertemuan antara
Kapala Lapan Prof. Dr. Thomas Djamaluddin dengan Himpunan Astronomi Indonesia
(HAI), beberapa waktu yang lalu, Kamis, 24 April 2014.
Kepala Lapan juga menyarankan agar kejadian GMT ini dipublikasikan secara nasional untuk menarik minat masyarakat terutama para generasi muda dan mengkondisikan berbagai pihak. Hal ini disebabkan, peristiwa tersebut akan melibatkan berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah.
Pada pertemuan tersebut dibahas juga rencana pembangunan observatorium nasional di Kupang, Nusa tenggara Timur. Kepala Lapan menyambut baik gagasan pembangunan observatorium nasional tersebut dan menyarankan untuk dimasukkan ke dalam rencana induk penyelenggaraan keantariksaan yang sedang disusun oleh Lapan. Budi Darmawan dari HAI menjelaskan bahwa selain untuk observasi dan penelitian di bidang astronomi, sasaran pembangunan observatorium ini adalah sebagai media edukasi terhadap generasi muda dan masyarakat, serta untuk mendorong kegiatan pariwisata.
Pada pertemuan tersebut Thomas menyampaikan bahwa sebagai instansi pemerintah yang mempunyai tugas salah satunya melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang sains antariksa sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, Lapan berkewajiban untuk memberikan dukungan penuh rencana tersebut.
Ia menambahkan bahwa Lapan akan memfasilitasi koodinasi dengan kementerian terkait antara lain Kementerian Riset dan teknologi, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Keuangan, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah.
Kepala Lapan juga menyarankan agar kejadian GMT ini dipublikasikan secara nasional untuk menarik minat masyarakat terutama para generasi muda dan mengkondisikan berbagai pihak. Hal ini disebabkan, peristiwa tersebut akan melibatkan berbagai instansi pemerintah pusat dan daerah.
Pada pertemuan tersebut dibahas juga rencana pembangunan observatorium nasional di Kupang, Nusa tenggara Timur. Kepala Lapan menyambut baik gagasan pembangunan observatorium nasional tersebut dan menyarankan untuk dimasukkan ke dalam rencana induk penyelenggaraan keantariksaan yang sedang disusun oleh Lapan. Budi Darmawan dari HAI menjelaskan bahwa selain untuk observasi dan penelitian di bidang astronomi, sasaran pembangunan observatorium ini adalah sebagai media edukasi terhadap generasi muda dan masyarakat, serta untuk mendorong kegiatan pariwisata.
Pada pertemuan tersebut Thomas menyampaikan bahwa sebagai instansi pemerintah yang mempunyai tugas salah satunya melakukan penelitian, pengembangan dan pemanfaatan di bidang sains antariksa sebagaimana tercantum di dalam Undang-undang No. 21 Tahun 2013 tentang Keantariksaan, Lapan berkewajiban untuk memberikan dukungan penuh rencana tersebut.
Ia menambahkan bahwa Lapan akan memfasilitasi koodinasi dengan kementerian terkait antara lain Kementerian Riset dan teknologi, Kementerian Pendidikan, Kementerian Pariwisata, Kementerian Keuangan, Perguruan Tinggi dan Pemerintah Daerah.
Sumber : http://lapan.go.id/index.php/subblog/read/2014/664/2016-Indonesia-Akan-Dilintasi-Gerhana-Matahari-Total/berita
Tidak ada komentar:
Posting Komentar