Selasa, 05 Januari 2016

Proyek Fantastis Hybrid Wing Body by NASA

Saat ini teknologi pesawat penumpang sudah sangat maju. Banyak pabrikan berlomba-lomba membuat pesawat dengan efisiensi yang semakin baik, entah itu dalam hal efisiensi mesin ,efisiensi gaya angkat ataupun lainnya. Teknologi perancangan badan pesawat juga semakin berkembang, dan pada akhirnya ditemukanlah suatu desain body pesawatyang disebut dengan Blended Wing Body atau Hybrid Wing Body. Hybrid Wing Body memiliki ciri khas tidak adanya garis pembagi antara sayap dan badan inti dari suatu pesawat.


Pada desain Hybrid Wing Body meskipun nampaknya terlihat struktur antara badan inti pesawat dengan sayap seolah-olah menyatu, namun aslinya antara struktur badan inti pesawat dengan struktur sayap memiliki struktur yang terpisah dan berbeda. Desain pesawat dengan Hybrid Wing Body memiliki body yang rata danbentuk yang sesuai dengan airfoil. Beberapa kelebihan dari Hybrid Wing Body adalah meningkatkan gaya angkat pesawat yang secara otomatis akan meningkatkanefisiensi bahan bakar. Hybrid Wing Body mampu memiliki rasio gaya angkat terhadap gaya drag lebih besar 50% dari desain pesawat konvensional.
Ketika NASA mengembangkan teknologi ini dihadapkan pada 2 tantangan yakni pertama bagaimanakah cara untuk mengendalikan sayap ini pada kecepatan rendah. Untuk menghadapi masalah ini maka NASA melakukan simulasi dengan membuat pesawat (prototipeX-48B) yang dikendalikan melalui remote control yang memiliki ukuran total lebar sayap mencapai 6 meter.


Berdasarkan hasil tes dari prototipe tersebut dan pengujian melalui wind tunnel maka dilakukanlah simulasi pada pesawat yang dikendalikan melalui remote control namun memiliki ukuran yang lebih besar.Tantangan kedua yakni membuat pesawat sesuai dengan ukuran asli dengan desain kabin bertekanan yang mampu menahan tekanan dari udara luar. Sebagaimana yang diketahui bahwa pada desain-desain pesawat konvensional yang menggunakan desain tubular atau tabung memiliki kelebihan untuk menahan tekanan dari udara luar sehingga tekanan kabin akan stabil. Karena dengan desain berbentuk tubularmemiliki kelebihan bahwa distribusi tekanan bisa disebar secara lebih merata didalam kabin. Sedangkan pada prototipe X-48B yang mana memiliki desain flat tentu rancangannya akan semakin rumit supaya pesawat ini mampu menahan tekanan dari udara luar, karena sebagaimana diketahui dengan desain yang flat membuat tekanan dalam kabin kurang tersebar secara merata.
Materiainti yang digunakan pada prototipe X-48B adalah menggunakan batang composite carbon preformed. Batang-batang tersebut dilapisi dengan serat fiber carbon dan kemudian diikat diatas foam strips untuk membentuk bagian menyilang dan kemudian pada akhirnya dicampur dengan cairan epoxy untuk menjadi sebuah struktur composite yang kuat. Setelah dilakukan pengujian menunjukkan bahwa ternyata ketika terjadi tekanan pada bagian-bagian terten tuyang akan menyebabkan bagian-bagian tersebut mengalami kegagalan, dengan adanya sistem ikatan yang sebagaimana tadi dijelaskan mampu melindungi dari terjadinya keretakan dan tentunya ini akan mencegah terjadinya kecelakaan mematikan pada suatu penerbangan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar